Desa adalah salah satu unit pemerintahan terkecil di sistem pemerintahan Indonesia yang terdesentralisasi. Idealnya, target pemerintah pusat untuk mencapai tujuan keberlanjutan harus mengalir sampai ke tingkat pemerintahan paling bawah, seperti rencana aksi pembangunan desa. Namun, salah satu penelitian menunjukkan bahwa desa-desa di Kalimantan Timur tidak menjadikan program penggunaan lahan berkelanjutan sebagai bagian utama dari pengeluaran mereka (CPI, 2018), meskipun terdapat komitmen yang kuat dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mempercepat pertumbuhan hijau.

Saat ini, terdapat dorongan kuat dari koalisi masyarakat sipil untuk mengembangkan instrumen transfer fiskal yang akan memberikan penghargaan atau insentif fiskal kepada daerah yang mencapai tujuan ekologis berkelanjutan. Mekanisme ini sering disebut dengan Ecological Fiscal Transfer (EFT). Meskipun telah banyak perubahan selama dua tahun terakhir yang memberikan insentif fiskal atas pencapaian terkait kelestarian lingkungan, penting untuk hal ini didukung oleh metrik indikator yang jelas yang benar-benar menunjukkan peningkatan dalam pembangunan keberlanjutan. Ada urgensi yang semakin meningkat, terutama selama resesi ekonomi yang dipicu oleh pandemi ini, untuk memastikan bahwa program-program yang mendorong lingkungan dan ketahanan yang sehat untuk terus didukung.

Yayasan Cendekia Perubahan Iklim (Climate Policy Initiative—CPI) berencana meluncurkan studi berjudul “Indeks Desa Membangun Plus (IDM +): Indeks Penggunaan Lahan Berkelanjutan yang Memberikan Insentif Langsung ke Desa.” Studi ini mengusulkan perubuahan mekanisme transfer fiskal secara luas, tetapi relatif praktis untuk mendorong desa-desa di seluruh Indonesia mengadopsi praktek EFT. Studi ini mengarah pada perubahan transformasional yang diperlukan bagi negara untuk memenuhi tujuan ekonomi dan lingkungan.

Acara virtual berdurasi 90 menit ini dirancang untuk mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor keuangan publik dan lingkungan, membahas status penghijauan ekonomi Indonesia saat ini, dan membahas langkah solutif untuk membangun dan mewujudkan masa depan berkelanjutan Indonesia.

Daftar sekarang